Senin, 29 Agustus 2016

ETIKA KOMUNIKASI DALAM BERBAHASA

 
A.   Pengertian Etika Komunikasi
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat suatu sistem yang mengatur tata cara manusia bergaul. Tata cara pergaulan untuk saling menghormati biasa kita kenal dengan sebutan sopan santun. Tata cara pergaulan bertujuan untuk menjaga kepentingan komunikator dengan komunikan agar merasa senang, tentram, terlindungi tanpa ada pihak lain yang dirugikan kepentingannya dan perbuatan yang dilakukan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku serta tidak bertentangan dengan hak asasi.
Secara umum tata cara pergaulan, aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam bermasyarakat dan menentukan nilai baik dan nilai tidak baik disebut sebagai etika.
Etika berasal dari kata ethikus dan dalam bahasa Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran baik dan buruk tingkah laku manusia.
Jadi, etika komunikasi adalah norma, nilai, atau ukuran tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi di suatu masyarakat. Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya, yaitu:
·         Menurut Ahmad Amin mengartikan etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat
·         Menurut Encyclopedia Britanica, etika dinyatakan sebagai filsafat moral, yaitu studi yang sitematik mengenai sifat dasar dari konsep-konsep nilai baik, buruk, harus, benar, salah, dan sebagainya.
Dari definisi etika diatas, dapat diketahui bahwa “etika” berhubungan dengan empat hal sebagai berikut:
1.    Dilihat dari segi objek pembahasannya, etika berupaya membahas perbuatan yang dilakukan oleh manusia.
2.    Dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber pada akal pikiran atau filsafat. Sebagai hasil pemikiran, maka etika tidak bersifat mutlak, absolute dan tidak pula universal. Ia terbatas, dapat berubah, memiliki kekurangan, kelebihan dan sebagainya. Selain itu, etika juga memanfaatkan berbagai ilmu yang memebahas perilaku manusia seperti ilmu antropologi, psikologi, sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi dan sebagainya.
3.    Dilihat dari segi fungsinya, etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap terhadap sesuatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia, yaitu apakah perbuatan tersebut akan dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina dan sebagainya. Dengan demikian etika lebih berperan sebagai konseptor terhadap sejumlah perilaku yang dilaksanakan oleh manusia. Etika lebih mengacu kepada pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.
4.    Dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relative yakni dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.
Etika adalah cabang dari aksiologi, yaitu ilmu tentang nilai, yang menitikberatkan pada pencarian salah dan benar atau dalam pengertian lain tentang moral dan immoral.
Tugas etika, tidak lain berusaha untuk mengetahui hal yang baik dan yang dikatakan buruk. Sedangkan tujuan etika, adalah agar setiap manusia mengetahui dan menjalankan perilaku, sebab perilaku yang baik itu bukan saja penting bagi dirinya saja, tapi juga penting bagi orang lain, bagi masyarakat, bagi bangsa dan Negara, dan yang terpenting bagi Allah swt.
Setelah menjelajahi etimologi kata “etika”, mari kita berusaha menyingkap arti etika secara lebih konprehensif.
·         Pertama, secara konprehensif kata “etika” dapat dimaknai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan moral bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
·         Kedua, kata “etika” juga dapat diartikan sebagai kumpulan asas atau nilai moral, yang sering disebut sebagai kode etik, seperti kode etik periklanan yang Indonesia yang dikeluarkan oleh Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia, kode etik jurnalistik yang berasal dari berbagai organisasi jurnalis, kode etik kehumasan, kode etik penyiaran dan sebagainya.
·         Ketiga, kata “etika” dapat berarti pula sebagai ilmu yang mempelajari mengenai hal yang baik dan buruk dalam masyarakat.
Sistematika Etika
Secara umum, menurut A. Sonny Kreaf (1993: 41), etika dapat dibagi menjadi dua bagian:
1.    Etika Umum yang membahas kondisi dasar bagaimana manusia bertindak etis, dalam mengambil keputusan etis, dan teori etika serta mengacu pada prinsip moral dasar yang menjadi pegangan dalam bertindak dan tolok ukur atau pedoman untuk menilai baik atau buruknya suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang.
2.    Etika Khusus yaitu penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang khusus, yaitu bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari pada proses dan fungsional dari suatu organisasi. Etika khusus dibagi menjadi dua bagian yaitu, Etika individual menyangkut kewajiban dan perilaku manusia terhadap dirinya sendiri. Etika sosial berbicara mengenai kewajiban, sikap, dan perilaku sebagai anggota masyarakat yang berkaitan dengan nilai-nilai sopan santun, tata krama dan saling menghormati.
B.   Macam-macam Etika
Etika terbagi atas tiga macam, yaitu:
a.    Etika Deskriptif
Etika deskriptif sebagai sebuah pendekatan dalam etika berusaha melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, seperti adapt kebiasaan, anggapan-anggapan tentang mana yang baik dan mana yang buruk, tindakan apa yang diperbolehkan dan tindakan yang dilarang. Etika deskriptif lebih menekankan pada usaha untuk mempelajari mengenai moralitas yang terdapat dalam individu-individu tertentu, dalam kebudayaan-kebudayaan serta subkultur-subkultur (subcultures) tertentu dalam periode sejaran tertentu pula.
Sesuai kata “deskritif” yang melekat pada istilah etika deskriptif, maka pendekatan pada bidang etika ini hanya memberi gambaran atau melukiskan semata tanpa memberi penilaian. Misalnya, etika deskriptif yang menggambarkan mengenai adapt mengayau kepala manusia pada masyarakat yang ada disuku-suku pedalaman, tanpa memberi penilaian apakah adat seperti itu harus diterima atau ditolak.
b.    Etika Normatif
Etika normatif bukan sekedar menggambarkan norma-norma dimasyarakat namun juga memberi penilaian mengenai baik atau tidaknya norma tersebut. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa etika normatif menanggalkan sikap netral yang dianut oleh sikap etika deskriptif. Lebih jauh etika normatif bukan lagi deskptif melainkan preskriptif (memerintahkan) dan menentukan baik atau tidaknya adat, nilai, norma, dan perilaku.
Etika normatif terbagi dalam dua ranah kajian yaitu etika umum dan etika khusus. Etika umum mengkaji tema-tema umum dalam etika seperti: apa itu norma etis ? jika banyak norma etis, bagaimana relasinya dengan kita sebagai manusia ? sedangkan etika khusus lebih mengkaji tema yang berhubungan dengan penerapan prinsip-prinsip etis yang umum dengan perilaku manusia. Dengan redaksional yang lain, dalam etika khusus itu prinsip normatif dikaitkan dengan premis faktual untuk sampai pada kesimpulan etis yang bersifat normatif juga.
c.    Metaetika
Kata “meta”dalam bahasa Yunani berarti melebihi atau melampaui. Terminologi disini bukanlah moralitas secara langsung, melainkan ucapan-ucapan kita dibidang moralitas. Metaetika sendiri oleh para filsuf dimasukkan dalam filsafat analitis, suatu aliran yang penting dalam filsafat yang berkembang pesat diabad 20 M dengan dipelopori oleh George Moore, seorang filsuf dari Inggris (Bertens, 2005:19). Jika etika normatif hanya mempelajari mengenai perilaku moral dan memberi penilaian, maka metaetika lebih menekankan pada refleksi mengenai terminologi dan bahasa yang kita gunakan saat beragumentasi.
Etika didefenisikan sebagai studi tentang sifat umum moral dan pilihan-pilihan moral spesifik yang harus dibuat seseorang. Etika menyangkut pilihan-pilihan komunikasi sehingga, dengan memeriksa dan lebih menyadari nilai-nilai kita sendiri, kita lebih bertanggung jawab atas konsekuensi tindakan kita.
Kita semua mungkin telah menjadi korban perilaku tindakan etis. Meskipun demikian, kita agaknya lebih peka ketika kita menjadi sasaran komunikasi tidak etis daripada ketika kita menjadi pelakunya. Kadang-kadang kita sekedar merasa bersikap lugas, padahal orang lain merasa “dimanfaatkan”. Bowie berpendapat bahwa yang menjadi pokok masalahnya adalah “suatu prinsip moral yang mendasar, prinsip penghormatan terhadap orang-orang lain”.
Prinsip-prinsip utama etika yang dikemukakan para pemikir barat dan kemudian menelaah beberapa isu yang muncul dalam banyak konteks komunikasi yang berlainan.
C.   Etika dan Etiket
Kata yang sering dianggap serupa maknanya dengan kata “etika” adalah kata “etiket”. Mungkin karena intonasinya yang serupa kemudian keduanya dengan mudahnya dipercampuradukkan, padahal keduanya memilliki makna yang berbeda. Etika disini dipahami sebagai moral, sedangkan etiket hanya dikaitkan dengan sopan santun.
Menurut K.Bertens, etika dan etiket dapat di bedakan sebagai berikut:
1)    Menyangkut cara sesuatu yang dilakukan oleh manusia. Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan, namun etika juga mencakup pemberian norma terhadap perbuatan itu sendiri.
2)    Etiket hanya berlaku dipergaulan, jika tidak ada orang yang menjadi saksi maka etiket tidak berlaku. Etika berlaku tidak tergantung pada hadir tidaknya orang.
3)    Etiket bersifat relatif. Etika bersifat jauh lebih absolute atau mutlak dibanding etiket.
4)    Etiket hanya memandang manusia dari sisi lahiriah semata. Etika menyangkut sisi lahir maupun batin manusia.
5)    Etiket menetapkan cara untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang diharapkan. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai dengan akibatnya.
6)    Etiket adalah formalitas (lahiriah), tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan santun dan kebaikan. Etika adalah nurani (batiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang timbul dari kesadaran dirinya.
D.   Etika Dan Etiket Yang Baik Dalam Komunikasi
Berikut di bawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari :
1.    Jujur tidak berbohong
2.    Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3.    Lapang dada dalam berkomunikasi
4.    Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5.    Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6.    Tidak mudah emosi / emosional
7.    Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8.    Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9.    Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkahlaku yang baik
E.   Teknik Komunikasi Yang Baik
§  Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan.
§  Gunakan bahawa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara.
§  Menatap mata lawan bicara dengan lembut.
§  Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum.
§  Gunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar.
§  Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara.
§  Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon.
§  Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara.
§  Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi.
§  Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara.
§  Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.
§  Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, hormat, ces, cipika cipiki (cium pipi kanan - cium pipi kiri)
F.    Fungsi Bahasa Baku dalam Komunikasi Berbahasa
Bahasa baku mendukung empat fungsi. Di dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988:14-15) lebih lanjut dinyatakan bahwa fungsi bahasa baku meliputi hal-hal berikut: (1) Fungsi pemersatu, (2) fungsi pemberi kekhasan, (3) fungsi pembawa kewibawaan, (4) fungsi sebagai kerangka acuan.
Berbicara memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi dan berinteraksi antara penutur dan mitra tutur. Untuk dapat berbahasa dengan santun dan dengan perilaku yang sesuai dengan etika berbahasa, tentunya harus terpenuhi persyaratan bahwa kita telah dapat menguasai bahasa dengan baik. Bahasa itulah yang nantinya yang akan digunakan oleh para penuturnya untuk berkomunikasi atau berinteraksi.
Mengingat penggunaan bahasa Indonesia tidaklah seragam, alias beragam, maka bahasa baku diharapkan dapat menghubungkan semua penutur berbagai dialek bahasa. Apabila hal tersebut dapat terwujud, bahasa baku dapat mempersatukan mereka ke dalam masyarakat bahasa dan meningkatkan proses identifikasi penutur orang-seorang dengan seluruh masyarakat itu, maka fungsi pertama bahasa baku dapat dikatakan sudah terwujud.
            Di samping ragam bahasa Indonesia yang banyak itu, bahasa baku merupakan salah satu ragamnya. Ragam bahasa baku akan berbeda dengan bahasa lainnya. Perbedaan tersebut akan member warna atau corak tersendiri terhadap bahasa tersebut. Hal semacam ini menunjukkan bahwa bahasa baku dapat berfungsi sebagai pemberi kekhasan. Bahasa baku dapat memperkuat perasaan kepribadian nasional masyarakat.
            Fungsi bahasa baku sebagai pembawa kewibawaan sangat terasa apabila kita dapat memiliki bahasa baku tersebut. Berdasarkan pengalaman sudah dapat disaksikan di beberapa tempat bahwa penutur yang mahir berbahasa Indonesia dengan baik dan benar memperoleh wibawa di mata orang lain. Pemilikan bahasa baku ini pen telah meningkatkan wibawa kita di masyarakat luar.
            Pada saat berbahasa kita menghadapi suatu kenyataan bahwa situasi berbahasa yang dihadapi itu pun beragam pula. Sudah dikemukaka, kita harus dapat menyesuaikan penggunaan ragam bahasa itu dengan situasi yang dihadapi. Penggunaan bahasa Indonesia yang memperhatikan situasinya itulah yang dinamakan penggunaan bahasa yang baik.
Dengan adanya norma dan kaidah yang di kodifikasikan dengan jelas, bahan baku dapat menjalankan fungsinya yang keempat, sebagai kerangka acuan.
            Dengan norma dan kaidah yang jelas, maka pemakaian bahasa Indonesia dapat di ukur. Bahan baku juga dapat berfugsi sebagai kerangka acuan estetika, yang tidak saja terbatas pada bidang sastra, tetapi bagi hal-hal lainnya, seperti: permainan kata, iklan, dan tajuk berita, serta karya ilmiah.
             

10 Bahasa Paling Sulit Dipelajari di Dunia

Anda pasti pernah mendengar perumpamaan mengenai ucapan yaitu "Lidah tak bertulang tapi lebih tajam daripada pedang". Kata yang keluar dari mulut Anda terkadang memiliki makna berbeda kepada orang yang mendengarnya, mempelajari bahasa asing secara benar menjadi salah satu cara dalam menyampaikan makna dari perkataan Anda yang sebenarnya kepada orang yang mendengarkan.
Setiap negara di dunia memiliki bahasa mereka sendiri dan terkadang ada lebih dari 1 bahasa di negara yang sama. Untuk mempelajari setiap bahasa ini bukanlah hal yang mudah, ada bahasa yang relatif sama dengan bahasa lokal kita namun beberapa lainnya sangatlah susah bahkan bagi banyak orang. Mereka memiliki kosakata, nada, dan inotasi yang sulit dipelajari. Berikut adalah 10 bahasa paling sulit dipelajari di dunia.

10. Estonia

Estonia Language Alphabet
Bahasa estonia tidak begitu banyak orang yang mempelajarinya dikarenakan bahasa ini hanya digunakan di negara Estonia. Bahasa Estonia dan Finnish memiliki kemiripan hubungan bahasa, walaupun tata bahasa Estonia tidaklah sesulit bahasa Finnish dan tata bahasanya lebih simpel dibandingkan Finnish.
Estonia memiliki 3 jenis huruf vokal, yaitu :
  • Short n, contohnya Lina memiliki arti Linen.
  • Long n, contohnya linna memiliki arti kota.
  • Extra long n, contohnya `Linna memiliki arti memasuki kota.
Walaupun ketiga kata tersebut memiliki pengucapan yang sama namun dalam percakapan biasanya akan sulit terdengar perbedaan dari setiap kata tersebut, jika Anda ingin mengetahui perbedaan dari ketiga pengucapan kata tersebut, and harus bertanya kepada penduduk asli Estonia. Pengucapan dalam bahasa Estonia tidaklah terlalu sulit, akan tetapi bunyi õ mungkin akan sedikit sulit diucapkan.

9. Hindi

Hindi Language Alphabet
bahasa hindi berasal dari kata dalam Bahasa Persian yaitu Hind yang memiliki arti "Land of the Indus River". Bahasa Hindi digunakan sebagian besar di negara india, sedangkan bahasa resmi ke-2 di India adalah bahasa inggris.
Dikarenakan bahasa inggris merupakan bahasa resmi ke-2 dari negara ini beberapa kata dalam bahasa hindi memiliki kesamaan dengan bahasa inggris seperti guru, jungle, karma, yoga, dan thug. Bahasa hindi memiliki tata bahasa yang cukup sulit dikarenakan perbedaan gender mempengaruhi kosa kata yang digunakan.
Penggunaan bahasa formal juga sangat penting dalam bahasa hindi contohnya adalah Pita dan Baap, ke-2 kata tersebut memiliki arti sama yaitu Ayah, akan tetapi untuk lebih sopannya Anda harus menggunakan kata Pita.

8. Finnish

Finnish Language Alphabet
Finnish memiliki karakter special pada huruf berupa ö dan ä. Kesulitan lain dari bahasa asing satu ini adalah dikarenakan terdapat beberapa kata yang memiliki panjang kata yang sulit untuk diucapkan salah satunya, yaitu: "Lentokonesuihkuturbiinimoottoriapumekaanikkoaliupseerioppilas
jika dipisah dalam bahasa inggris menjadi beberapa bagian maka memiliki arti:
  • Lentokone = airplane (Pesawat terbang)
  • suihku = jet
  • turbiini = turbine (Turbin)
  • moottori = engine (Mesin)
  • apu = assistant (Asisten)
  • mekaanikko = mechanic (mekanik)
  • aliupseeri = non-commissioned officer (Bukan Petugas komisaris)
  • oppilas = student (Murid)
Untungnya bahasa Finnish tidak memiliki pengucapan yang berbeda di setiap katanya, Anda hanya perlu menyebutkan kata tersebut berdasarkan apa yang Anda lihat. Anda dapat mencoba kata diatas tersebut mungkin saja Anda dapat menyebutkannya dengan lancar.

7. Thailand

Thailand Language Alphabet
Bahasa Thailand terbilang sulit dikarenakan dari total 46 kata terdapat 5 intonasi nada yaitu sedang, tinggi, rendah, menaik dan menurun. Walaupun tidak semua kata memiliki 5 intonasi nada namun minimal memiliki 1 intonasi nada.
Sedangkan untuk penggunaan kata tersebut jika didengar secara seksama memiliki nada yang sama namun arti yang berbeda tergantung situasinya, contoh "Mai pen rai" dapat memiliki arti tidak usah khawatir, sama-sama, ataupun tidak apa-apa tergantung situasi percakapan.
Sebenarnya hal tersulit dari bahasa Thailand adalah penulisan hurufnya, hampir sebagian besar orang yang mempelajari bahasa Thailand hanya mempelajari pengucapan keseharian dan kosakatanya sedangkan untuk penulisannya tidak dipelajari sama sekali. Penulisan huruf Thailand memiliki simbol-simbol tersendiri yang harus Anda hapalkan.

6. Hungarian

Hungarian Language Alphabet
Jika Anda terbiasa berbicara dalam bahasa inggris mungkin Anda akan mengalami kesulitan dalam pengucapan kata hungarian, dikarenakan kata "S" dalam pengucapan memiliki bunyi seperti "Sz" sedangkan untuk kata S sendiri memiliki bunyi "Sh". Sehingga jika Anda biasanya menggunakan kata belakang "s" dalam bahasa inggris untuk menunjukkan 2 benda atau lebih, Anda harus menambahkan kata "Sz".
Dalam bahasa hungaria terdapat 3 jenis huruf vokal yaitu huruf vokal depan, vokal belakang dan campuran vokal. Huruf vokal depan terdiri dari (e, é, i, í, ö, ?, ü, ?), sedangkan untuk huruf vokal belakang terdiri dari (a, á, o, ó, u, ú). Hungarian tidak memiliki kata khusus untuk membedakan jenis kelamin dan hanya terdapat 3 kata waktu yaitu masa lalu, saat kini dan masa depan.

5. Yunani

Greek Language Alphabet
Tahukah Anda bahwa terdapat setidaknya 30% kosakata bahasa inggris yang sebenarnya berasal dari bahasa klasik yunani. Biasanya kata tersebut berupa kata teknikal ataupun yang berhubungan dengan hal ilmiah seperti contohnya Aero (Inggris) - Aeer (Bahasa yunani dalam arti : Udara).
Bahasa yunani memiliki bahasa yang menunjukkan karakterstik gender secara tersendiri seperti untuk perempuan, pria dan netral. Sehingga pengucapan pada akhir kalimat menunjukkan secara langsung kepada siapa kita berbicara, pengucapan kata kerja juga dipengaruhi dari orang, mood, angka, dan keadaan.
Bahasa yunani juga memiliki alphabet yang berbeda dari biasanya, dalam yunani huruf R memiliki kemiripan seperti huruf P, untungnya adalah jika Anda berhasil menghapal huruf tersebut Anda bisa membaca bahasa tulisan yunani.

4. Korean

Hangeul Korean Language Alphabet
Walaupun tergolong dalam salah satu bahasa asing tersulit di dunia namun ternyata bahasa korea memiliki konsonan kata yang mudah untuk dipelajari. Bahasa korea merupakan gabunga dari kata konsonan dan vokal, namun maksimal hanya terdapat 3 kata konsonan dan 1 kata vokal. Bahasa korea memiliki 19 kata konsonan dan 21 kata vokal.
Bahasa korea juga memiliki pengucapan kata berbeda untuk menunjukkan penghormatan kepada seseorang yang lebih tua. Biasanya kata penghormatan tersebut ditunjukkan pada awal percakapan dan pada akhir kalimat.
Sebenarnya bahasa korea memiliki tingkat kesulitan yang tinggi untuk dipelajari oleh orang barat, seperti amerika, dikarenakan susunana katanya yang berbeda, kata penghormatan, dan tata bahasa yang kompleks.

3. Japanese

Japan Hiragana Language Alphabet
Bahasa jepang memiliki 3 karakter kata yang biasanya digunakan yaitu Hiragana, Katakana dan Kanji. Kanji merupakan karakter kata yang memiliki kemiripan dengan chinese jika Anda membutuhkan setidaknya 3000 kata dalam bahasa chinese, dalam kanji Anda hanya membutuhkan setidaknya 2000 kata. Sedangkan Hiragana dan Katakana terdapat 46 karakter sehingga totalnya menjadi 96 dan jika ditambahkan dengan pengucapan nada menjadi 102.
Jika di setiap bahasa terkadang memiliki intonasi nada, maka jepang tidak memiliki intonasi nada khusus, hanya saja pengucapan setiap katanya terkadang memiliki intonasi tersendiri yang berhubungan dengan perasaan.
Bahasa jepang memiliki kemudahan tersendiri, apabila biasanya ketika kita menanyakan sesuatu kepada seseorang kita akan menggunakan subject dan object maka di bahasa jepang Anda dapat meninggalkan kata tersebut. Contoh : "Apakah kamu sudah makan ?", sedangkan di bahasa jepang hanya perlu mengucapkan kata "tabeta ?" (arti : makan ?) kepada orang yang ditanyakan.

2. Arabic

Arabic Language Alphabet
Bahasa arabic dikatakan sebagai salah satu bahasa yang sulit dikarenakan terdapat berbagai macam dialek bahasa arabic. Terdapat setidaknya 13 tata bahasa dalam bahasa arabic yang dipergunakan setiap harinya dalam percakapan umumnya.
Jika kita melakukan penulisan kata pada selembar kertas dimulai dari kiri ke kanan, maka penulisan arabic dimulai dari kanan ke kiri, tentunya Anda harus membiasakan penulisan kalimat terbalik tersebut.
Bahasa arabic juga memiliki konsonan plural yang berbeda contoh seperti jika dibahasa inggris Anda ingin menyatakan suatu hal memiliki jumlah lebih dari 1 Anda akan menambahkan huruf "S" di akhir kata seperti Student menjadi Students. Namun di bahasa arab student = talib, sedangkan student = tulab.

1. Chinese

Chinese intonatian sound
Ya, bahasa Chinese, Cina, atau Mandarin ini adalah bahasa paling sulit dipelajari di dunia. Bahasa resmi yang digunakan pada negara Cina dan Taiwan. Di Cina terdapat 2 bahasa chinese yang biasanya digunakan yaitu Mandarin dan Cantonese, namun yang lebih umum digunakan adalah Mandarin.
Kesulitan dalam mempelajari bahasa chinese terletak pada nada suara pengucapan maupun intonasi dari setiap katanya. Intonasi nada yang terdapat didalam bahasa mandarin terbagi menjadi 5 bagian yaitu :
  • First Note - intonasi nada tinggi. (b? arti delapan)
  • Second Note - intonasi nada meninggi atau meningkat (bá arti untuk menarik keluar).
  • Third Note - intonasi nada menurun kemudian meninggi (b? arti untuk menahan). 
  • Fourth Note - intonasi nada menurun (bà arti ayah).
  • Neutral Note - intonasi nada datar (ba arti biasanya digunakan pada akhir kalimat).
Kesulitan lainnya adalah terdapat sekitar 80.000 karakter dan Anda harus menguasai setidaknya minimal 3000-3500 kata untuk dapat melakukan percakapan secara normal dengan orang lain. Sebagai perbandingan, untuk dapat membaca 1 koran dengan bahasa mandarin Anda membutuhkan setidaknya minimum 3000 kata.

CONTOH 30 PANTUN TEKA - TEKI



Pantun teka-teki adalah pantun yang berisikan teka-teki dan dapat digolongkan sebagai salah jenis permainan dalam karya sastra. Ciri-ciri pantun ini, yakni terdapatnya pertanyaan yang menarik untuk dijawab. Biasanya terletak pada bagian akhir pantun. Teka-teki dalam bentuk pantun dapat dijadikan sebagai alat pemicu pikiran yang cukup efektif. Karena, teka-teki pada hakikatnya soal yang berupa kalimat (cerita) sebagai permainan untuk mengasah pikiran. Dalam sastra lisan teks teka-teki sangat menarik, sebab teka-teki itu kadang-kadang berbentuk puisi, misalnya dalam bentuk pantun. Teka-teki tersebut menggunakan bahasa kiasan (seperti yang diterapkan dalam pantun), sehingga menyebabkan seseorang berfikir untuk mendapatkan jawapan. Dalam hal ini penampilan teka-teki memang mengharapkan jawaban dari yang mendengarkan. Fungsi pantun teka-teki adalah sebagai hiburan di waktu senggang.

Pantun Teka Teki dan Jawabannya

Setelah membaca uraian di atas, berikut ini kami tampilkan contoh pantun teka-teki yang disertai dengan jawabannya. Pantunnya lumayan banyak, yakni ada 30 buah.

Contoh Pantun Teka Teki dan Jawabannya

Jikalau tuan tajuk cendana,
Ambil gantang jemurkan pala,
Jikalau tuan bijak bijaksana,
Binatan apa ekor di kepala?
(Jawabannya: Gajah)
Jikalau tuan tajuk cendana,
Ambil gantang sukatkan padi,
Jikalau tuan bijak bijaksana,
Binatang apa bertandung di kaki?
(Jawabannya: Ayam Jantan)
Jikalau tuan tajuk cendana,
Ambil gantang sukatkan pulut,
Jikalau tuan bijak bijaksana,
Binatang apa tandung di mulut?
(Jawabannya: Nyamuk)
Belayar perahu dari Berandan,
Menuju arah Selat Malaka,
Lebar kepala dari badan,
Apakah itu cobalah terkat?
(Jawabannya: Ikan pari)
Burung nuri burung dara,
Terbang ke sisi taman kayangan,
Cubalah cari wahai saudara,
makin diisi makin ringan,
(Jawabannya: Balon)
Hari-hari ke rumaha Cik Hitam,
Melihat orang memotong tebu,
Apa binatang darahnya hitam,
Janggut delapan tulangnya satu,
(Jawabannya: Ikan sontong)
Bukan kerang atau siput,
Berkaki bertangan bukannya kompot,
Terkelip-kelip duduk terseliput,
Merayap sepanjang di paya di rumput.
(Jawabannya: Penyu)
Berdengung bukannya kumbang,
Berbelalai bukannya gajah,
Kelam kabut saja terbang,
Hampir kepada kaum bernyawa.
(Jawabannya: Lebah penyengat/Lalat)
Diukur dijangka-jangka,
Burung merak burung angkasa,
Dengar tuan saya meneka,
Layang-layang gagah perkasa.
(Jawabannya: Kapal terbang)
Pak Pong Pak Mustafa,
Encik Dollah di rumahnya,
diadun tepung dengan kelapa,
Gula Jawa di tengahnya.
(Jawabannya: Kue malaka/Lompang)
Kalau tuan bawa keladi,
Bawa juga sipucuk rebung,
Kalau tuan bijak bestari,
Apa binatang tandung di hidung.
(Jawabannya: Badak)
Kalau tuan muda teruna,
Pakai seluar dengan gayanya,
Kalau tuan bijak laksana,
Biji di luar apa buahnya,
(Jawabannya: Buah Jambu Mede)
Kalau tuan pergi ke kedai,
Belikan saya si gula batu,
Kalau tuan orang yang pandai,
Apa binatang tulangnya satu.
(Jawabannya: Ikan sontong)
Walau dibungkus bukan kiriman,
Sudah takdir Allah yang satu,
Meski ditanam bukan tanaman,
Cubalah teka apakah itu?
(Jawabannya: Mayat/jenazah)
Ambil betik potongkan pisau,
Buah masak pokoknya rendah,
Kecil-kecil berbaju hitam,
Sudah besar berbaju merah,
(Jawabannya: Cabe merah)
Ada sebiji roda pedati,
Bentuknya bulat daripada besi
Bila bermain diikat sekuat hati
Dilempar hidup dipegang mati?
(Jawabannya: Gasing)
Buah budi bedara mengkal
Masak sebiji di tepi pantai
Hilang budi bicara akal
Buah apa yang tidak bertangkai?
(Jawabannya: Buah hati)
Kelap-kelip kusangka api
Kalau api mana asapnya? 
Hilang ghaib disangkakan mati
Kalau mati mana kuburnya?
(Jawabannya: Kilat di langit)
Budak-budak bermain batu
Batu dikira satu persatu
Badannya lurus bermata satu
Ekornya tajam apakah itu?
(Jawabannya: Jarum)
Jika tuan membeli tikar
Tikar anyaman dari mengkuang
Kalau tuan bijak pintar
Ular apa membelit pinggang?
(Jawabannya: Taling pinggang)
Pokoknya bulat dan juga rendang
Masam dan hijau ketika muda
Buahnya berbentuk seperti bintang
Sudah masak, kuninglah ia.
(Jawabannya: Belimbing)
Mak Minah menanak minyak
Kemenyan dibakar dengan setanggi
Dua peha beranak banyak
Untuk mendaki tempat yang tinggi?
(Jawabannya: Tangga)
Orang bekerja diberikan upah
Hidangan disaji dalam talam
Gajah putih ditengah rumah
Layar terkembang di waktu malam?
(Jawabannya: Tirai/kelambu)
Gigi berduri telah bersigai
Pembelah kayu ia berguna
Jika tuan orang yang pandai 
Benda apakah makannya dua cara?
(Jawabannya: Gergaji)
Jika ke kedai pergi berbelanja
Belikan saya sudu dan senduk
Jika pandai katakan ia
Semakin berisi semakin menunduk?
(Jawabannya: Padi)
Kalau tuan pakai lencana
Pakailah songkok di atas kepala
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apakah tiada kepala?
(Jawabannya: Ketam/Kepiting/yuyu)
Pisau lipat dimainnya kera
Tangannya luka lalu terjun
Makan kuat tidak terkira
Kenyangnya tidak tahi bertimbun?
(Jawabannya: Api)
Minah ketawa terjerit-jerit
Melihat koyak pada selular
Orang putih duduk sederet
Pagar di dalam tebing di luar?
(Jawabannya: Gigi)
Tuan puteri belajar menari
Tari diajar oleh Pak Harun
Kalau tuan bijak bestari
Apa yang naik tak pernah turun?
(Jawabannya: Umur)
Buah cermai di dalam lubang,
Tepung digaul minyak sapi,
Anaknya ramai ibunya seorang,
Bila digesel berapi-api?
(Jawabannya: Mancis/Korek api)
Nah, bagaimana pantun teka-tekinya? Cukup menarik bukan? Silahkan jadikan pantun ini sebagai referensi atau sekedar hiburan untuk mengisi waktu senggang Anda. Jika berkenan, share atau bagikan pantun teka-teki ini ke teman-teman Anda dengan menggunakan facebook, twitter, atau g+. Cukup klik salah satu tombol share dibawah.
Sekian uraian tentang 30 Pantun Teka-teki dan Jawabannya, semoga bermanfaat.

Sinopsis Novel Hafalan Salat Delisa


Novel manis yang satu ini mengangkat kisah seorang bocah perempuan bermata hijau telaga yang baru berusia 6 tahun. Gadis cilik tersebut bernama Delisa. Ia merupakan anak bungsu di dalam keluarganya. Adapun kakak-kakan Delisa adalah Cut Fatimah, Cut Zahra dan juga Cut Aisyah. Keluarga Delisa berdomisili di Lhok Nga. Delisa dan saudara-saudaranya hanya tinggal bersama Ummi, sebab sang Abi bekerja sebagai mekanik kapal yang berbulan-bulan ikut di kapal yang berlayar.

Meski merindu, tetapi Delisa tetap menjalani hari-hari mereka tanpa sang Abi. Suatu hari Delisa mendapat tugas dari sekolahnya. Tugas tersebut adalah menghafal bacaan salat. Delisa giat sekali menghapas bacaan-bacaan tersebut. Terlebih ummi menjanjikan ia hadiah jika Delisa berhasil menghafal baccan tersebut. Hadiah yang membuat Delisa semangat adalah kalung emas yang dijual di toko Ko Acan. Ko Acan sendiri merupakan sahabat Abi Delisa.

Tanggal 26 Desember tahun 2004, Delisa dan semua teman seisi kelasnya dijadwalkan mempraktekkan hafalan solat yang telah mereka hapalkan beberapa waktu. Saat tiba giliran Delisa, sembari mengucapkan bacaan solat, tiba-tiba bumi bergetar hebat. Semua tampak gonjang ganjing. Dan seketika, air laut mulai naik ke daratan dengan ganasnya. Ia bagai tangan raksasa yang merengkuh segala yang ia jumpai. Bencana tersebut adalah gempa hebat yang disusul tsunami. Kurang lebih 15.000 orang yang meninggal akibat bencana ini. Termasuk di dalamnya Ummi dan kakak-kakan Delisa.

Delisa sendiri selamat. Ia tersangkut di semak belukar. Siku kanan bocah tersebut patah dan kakinya bagian kanannya terjepit di bebatuan. Setelah 6 hari terjebak di tempat terebur, Delisa kemudian ditemukan oleh seorang prajurit relawan bernama Smith. Delisa yang dilihatnya sangat bercahaya kemudian membawa prajurit tersebut untuk masuk Islam.

Karena suasana yang kacau balau, Abi yang telah mengetahui bencana tersebut tak bisa menemukan Delisa. Ia menghabiskan beberapa waktu sebelum akhirnya bertemu gadis mungilnya. Saat bertemu Abinya, Delisa bercerita layaknya anak-anak yang tak mengerti apa-apa. Bencana tak menghapus keceriannya. Termasuk saat kaki kanan Delisa harus diamputasi, semuanya tak berhasil membuat ia murung. Ia bersama Abi menjalani hidupnya. menata dari awal. Meski jasad Ummi dan ketiga kakaknya belum ditemukan, tapi Delisa dan Abi harus hidup normal, begitu pikirnya.

Suatu waktu Delisa melihat ada sebuah pantulan cahaya yang mengganggu penglihatannya. Karena penasaran, Delisa pun mendekat. Dan tak disangka, cahaya tersebut merupakan pantulan kalung dengan huruf D. Dan kalung tersebut berada dalam pegangan seseorang. Ummi Delisa sendiri.

Kisah novel ini sangat menyentuh. Layak untuk Anda hadiahkan bagi keluarga terdekat utamanya anal-anak yang sedang menghafalkan bacaan solatnya. Buku ini bisa menjadi motivasi bagi mereka. Selamat berburu novel Hafalan Salat Delisa ya!

Klasifikasi Kata Berdasarkan Bentuk Kata beserta contohnya


  • Kata Dasar adalah Kata yang belum mempunyai imbuhan. Contohnya, bagi, pilih, benar, salah, dsb.
  • Kata Turunan adalah Kata dasar yang sudah memiliki imbuhan. Contoh, satu => bersatu, disatukan.
  • Kata Majemuk adalah Dua kata yang memiliki arti berbeda, tetapi memiliki makna yang sama ketika disatukan. Contoh, Sapu-tangan => Sapu tangan, kaca-mata => kacamata.
  • Kata Ulang adalah
    • Kata Ulang Dasar adalah kata ulang yang menggunakan kata dasar. Contohnya, Sama-sama, anak-anak, hati-hati, dsb.
    • Kata Ulang Imbuhan adalah kata ulang dasar yang sudah menggunakan imbuhan depan ataupun belakang. Contohnya, bersama-sama, berjalan-jalan, bermacam-macam, dsb.
    • Kata Ulang Seluruh adalah kata ulang berubah bunyi, baik itu perubahan bunyi vokal maupun bunyi konsonan. Contohnya, bolak-balik, gerak-gerik, kelap-kelip, dsb.
  • Kata Denotatif adalah Maknanya bersifat umum dan secara langsung menunjukan makna yang sebenarnya (lugas).
  • Kata Konotatif adalah Bukan makna sebenarnya, menggunakan kiasan. Contohnya, panjang tangan, bunga desa, dsb.
  • Kata Kerja adalah Kata yang menyatukan perbuatan atau tindakan, proses keadaan yang bukan merupakan sifat. Macam-macam kata verba adalah
  1. Verba Dasar (Bebas). Verba dasar adalah verba yang berupa morfem dasar bebas. Contohnya adalah Mereka sedang duduk, Dia sedang mandi, Dia baru saja tidur.
  2. Verba Turunan. Verba turunan adalah verba yang mengalami proses morfologi ataupun gramatikalisasi. Verba turunan terdiri dari verba berafiks, verba bereduplikasi, verba berkonyugasi, verba berkomposisi.
  3. Verba Intransitif. Verba Intransitif adalah verba yang tidak membutuhkan objek. Contohnya, mereka tidak berbicara, mereka tidak pulang, dsb.
  4. Verba Transitif. Verba Transitif adalah verba yang membutuhkan objek. Verba transitif terdiri dari verba monotransitif, verba dwitransitif, dan verba ditransitif. Contoh verba monotransitif, dia menulis surat, dia membaca puisi, dia gemar bermain game. Contoh verba dwitransitif, ibu memberi adik kue, dia mengirimi saya sepucuk surat. Contoh verba ditransitif, dia tidak tidur semalam suntuk, dia duduk didepan rumahnya.
  5. Verba Aktif. Verba Aktif adalah verba yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau penanggap. Umumnya verba aktif berprefiks men-, ber-, atau tanpan prefiks. Contohnya, ibu sedang menasehati kami, kakan membuatkan adik kue.
  6. Verba Pasif. Verba Pasif adalah verba yang subyeknya berperan sebagai penderita, sasaran, atau hasil. Verba Pasif umumnya ditandai dengan prefiks-di. Contohnya, dia dipukul ayahnya karena nakal, kemarin dia kehujanan ketika pulang dari rumah pamannya.
  7. Verba Antiaktif. Verba Antiaktif adalah verba pasif yang tidak dapat diubah menjadi verba aktif, dan subjeknya merupakan penanggap (yang merasakan, menderita, mengalami). Contohnya, Amin kena pukul ibunya, saya kena marah tadi.
  8. Verba Antipasif. Verba Antipasif adalah verba yang tidak dapat diubah menjadi verba pasif. Contohnya, dia benci akan ketidak adilan, anak itu haus akan kasih sayang orang tuanya.
  9. Verba Resiprokal. Verba Resiprokal adalah verba yang menyatakan perbuatan yang dilakukan oleh dua pihak, dan perbuatan tersebut dilakukan dengan saling berbalasan. Contohnya, mereka saling berpegangan tangan, mereka saling memukul.
  10. Verba Nonresiprokal. Verba Nonresiprokal adalah verba yang tidak menyatakan perbuatan yang dilakukan oleh dua pihak dan saling berbalasan. Contohnya, ibu itu sedang mencari anaknya yang hilang, dia berlari kencang karena dikejar anjing.
  11. Verba Reflektif. Verba Reflektif adalah verba yang kedua argumennya mempunyai referen yang sama. Verba reflektif mempunyai dua bentuk, yaitu yang berprefiks ber-, dan yang nominanya berpadu dengan prefiks tersebut, dan yang berprefiks men-, bersufik-kan, -an, berobjek diri. Contohnya, dia sedang berjemur di pantai, dia sedang berdandan.
  12. Verba Nonreflektif. Verba Nonreflektif adalah verba yang kedua argumennya mempunyai referen yang berlainan, verba nonreflektif dapat dibedakan atas verba kopulatif dan verba ekuatif.
  13. Verba Kopulatif. Verba Kopulatif adalah verba yang mempunyai potensi untuk ditinggalkan tanpa mengubah konstruksi predikatif yang bersangkutan. Contohnya, dia merupakan sosok pemimpin yang bertanggung jawab,dia adalah putri ketiga pak Budi.
  14. Verba Ekuatif. Verba Ekuatif adalah verba yang mengungkapkan ciri salah satu argumennya.
Dan masih banyak lagi verba lainnya.
  • Kalimat Induktif adalah paragraf yang di awali dengan menjelaskan masalah di akhiri kesimpulan. Contoh paragraf Induktif :
v  Setiap hari Abo selalu pulang malam sekitar jam 20.00. Sangat tak masuk akal jika seorang pelajar pulang malam. Diapun tak pernah belajar. Hidupnya selalu dipenuhi dengan gemerlapnya dunia malam. Tak ada kata susah di dalam pikirannya. Maka dari itu sangat wajar sekali jika Abo tidak naik kelas.
  • Kalimat Deduktif adalah paragraf yang diawali dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama yang bersifat umum kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas yang bersifat khusus. Contoh paragraf Deduktif :
v  Emas merupakan produk investasi yang diyakini dapat menangkal inflasi. Sejarah membuktikan bahwa emas hampir selalu akan diborong orang apabila terjadi kepanikan yang dapat membahayakan ekonomi negara (inflasi tinggi, krisis keuangan, ataupun perang). Seperti pada saat terjadi perang teluk, harga emas dunia, batangan logam mulia langsung terdongkrak seiring kenaikan harga minyak mentah dunia.
  • Kalimat Transitif adalah kalimat yang memerlukan objek.
Contohnya, saya menulis buku, saya makan nasi goreng dan sebagainya.
  • Kalimat Intransitif adalah kalimat yang tidak memerlukan objek.
Contohnya, saya makan di kantin, saya duduk di depan kelas dan sebagainya.
  • Kata Nomina adalah kata yang mengacu pada sesuatu benda (konkret maupun abstrak). Macam-macam kata nomina :
    • Nomina bernyawa
    • Nomina tidak bernyawa
    • Nomina terbilang (bisa dihitung)
    • Nomina tak terbilang (tidak bisa dihitung)
    • Nomina kolektif (gabungan)
    • Nomina ukuran
  • Makna Idiomatik adalah kata kiasan.
  • Kata Adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan, watak, dan tabiat, orang/binatang/benda. Macam-macam kata sifat :
    • Adjektiva dasar : adil, bangga, cemas, dan lain-lain.
    • Adjektiva turunan : kegalauan, kecemasan, dan lain-lain.
    • Adjektiva berafiks
    • Adjektiva bereduplikasi : cantik-cantik, ganteng-ganteng, dan lain-lain.
    • Adjektiva berafiks i, wi, ah. I : abadi, wi : duniawi, manusiawi, ah : ilmiah.
  • Kata Adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikat/kalimat.
    • Adverbia dasar, contohnya alangkah, niscaya, paling dan lain-lain.
    • Adverbia turunan : reduplikasi (ulang). Contoh : lagi-lagi, agak-agak, paling-paling.
    • Adverbia gabungan adalah dua buah kata berbeda makna. Contohnya, bisa jadi, tidak mungkin.
  • Kata Sandang (artikel) adalah kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna tunggal orang atau benda. Macam-macam kata sandang :
    • Kata sandang tunggal (untuk satu orang), contohnya sang (sang guru, sang pangeran).
    • Kata sandang jamak (untuk banyak orang), contohnya para (para penonton, para pendamping).
    • Kata sandang netral (tidak berpihak pada siapa-siapa), contohnya si (si dia).
  • Kata Depan (Preposisi) adalah kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, dan/ kata kerja untuk membentuk kata gabungan. Macam-macam kata depan yaitu, ke, di, dari, akan, bagi, dalam. Contoh : dari mana, dari siapa.
  • Kata Hubung (Konjungsi) adalah kata penghubung antara kalimat. Contoh dan, tetapi. Macam-macam kata hubung :
    • Konjungsi penambahan : dan, lagipula.
    • Konjungsi perlawanan : sedangkan, tetapi.
    • Konjungsi waktu : ketika, sejak, saat.
  • Kata Seru adalah kata tugas yang dipakai untuk mengungkapkan seruan hati atau berbagai ungkapan perasaan. Macam-macam : seruan/panggilan, keheranan, kekaguman, kesakitan, kekesalan/kekecewaan, kekagetan.
  • Kata Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai, mempertahankan atau mengkukuhkan. Macam-macam partikel : kah, kan, deh, lah, dong, ke, pun, toh, ya.